Rabu, 27 Mei 2009

di ujung hampa


gemuruh hati laksana bulan
mengikis hari teriris pilu
menggoyahkan jiwa yang tetap bisu
tulus kuharap tak pernah bertepi
tak pupus harapan walau tergoyahkan
riuh permai terbang membahana
masih surut riak telaga kautsar
diriku berlari ragaku seakan mati
hatiku rapuh diterpa gelombang sunyi
kapankah malaikat mautmu menjemputku
hari ini,besok,atau entah kapan...
di tempatku berpijak
sumpah serapah tak puas kumuntahkan
seraya menunggu gerbang ampunan tertutup
biarlah dosa menyelimuti jiwaku yang kelam
cukuplah sudah semua penderitaan
Tuhan,masih adakah cahayamu untuku?
detik ini juga aku mengais pengharapan
di ujung hampa maut tak dapat dipisahkan

PENJARA SUCI 27 MEI 2009

9 komentar:

affay dr.fly mengatakan...

keren bu...!

Arief Rahman Heriansyah mengatakan...

Makasih atas sanjungannya,Bang !!!

Anonim mengatakan...

hiks,,,,aku menangis membayangkan bagaimana stingki wingkinya diri loe waktu bikin puisi ini!

arie d axel mengatakan...

Puisi oh puisi..

Agung Aritanto mengatakan...

si centil liatlah ke depan layar dan miring sedikitke kiri

Unknown mengatakan...

Apakah aku tidak boleh bahagia?

Bana Zulkarnain mengatakan...

aaaaa aaaaa aa aa a aa


jingkar tatangis nda nah

♡ Eibu June's ♡ mengatakan...

salam arief....
bagus bangat puisinya....
semoga succes dalam exam...
n all the best 2 u dear ^__^

Arief Rahman Heriansyah mengatakan...

@Qori:Hah,kucing bisa nangis???!

@Agung:Hey juga.........^_^

@Arie d axel:Oh...Sariku cayang..

@Agung lagi:Malees,ah gw ngelakuin hal yang konyol kayak beghitu!!!

@Zianxfly:Ya,km tak boleh bahagia di atas penderitaan orang lain,key...

@Bana:Humbah....rapper bisa jw kah nangisss????

@Ummi Junes:Amieen.....syukran Ummi atas do'a sam peyan.Ini nih coment yang selalu