Rabu, 21 September 2016

PUISI: Langit Merah di Ujung Sana


Langit Merah di Ujung Sana
Oleh: Arief Rahman Heriansyah



: kumulai dengan nyanyian pengantar tidur
mengiringi mimpi indahnya di atas kasur

ada kisah entah ini dongeng atau apa
sebuah jambu merah muda
mentafsirkan buah pinang dibelah dua
agar keduanya menjadi legenda

secangkir kopi di peta kita
membuka awal dayung berlayar
merajut ikatan tangan-tangan
tanda, dunia takkan mati
walaupun ditembak seribu kali

dan puteri tidur berontak
marah karena mimpinya direbut
cakar-cakar penembus bunga
bersenda melukis dongeng irama

kenalkan, ini anakku Jelita
matanya bening bagai telaga
pipinya bersemu merah delima
dan kau tidak akan bisa merebutnya
karena antara kita tidak lebih hanya
sebuah cerita yang mengusik tabir  kata-kata.

Tidak ada komentar: