Kamis, 07 Januari 2010

Nyawaku Untuk Ummi

Sepercik Embun dari Ummi
Oleh:Arief Rachman Heriansyah




Tirani kasih yang tak pernah pudar
Curahan kasih membahana di penjuru hati
Senyummu berhiaskan bulan berselimut rindu
Serunai cinta mengalun dari bibirmu

Jasa-jasamu menembus rinai di curah malam
Semangatmu berkobar meluntuhkan gelombang sekam
Belaianmu selaksa malaikat bersayap
Siraman rohani belaian kasih juwita

Sepercik embun yang kau teteskan
Di sanubari anakmu yang terlarang
Jauh di lubuk hatiku tersimpan ragamu
Di prasastiku tetap terukir namamu

Tempat berlabuh pelipur lara
Kecupan sayang yang tiada tara
Engkau segala galanya
Namun aku tetap anakmu,Ummi…..

Seiring datangnya kabut senja
Menelan rindu disinggasana malam
Dan terkhir yang ingin kupinta pada-Mu
Ya Rabb
Tolong jaga dia….

Palangkaraya,Jum’at 1 Januari 2010


Ada kalanya diri ini menangis.....
Ada kalanya diri ini rindu
Saat mengenang betapa besarnya pengorbanan
Yang kau berikan untuk anakmu yang nakal ini

Ummi,bagaimanapun aku tak sanggup
Untuk membalas jasa-jasa 
Yang telah kau berikan untukku
Aku,minta ma'af.....

Ku teringat betapa sakitnya engakau
Disaat melahirkanku ke dunia fana ini
Dan terakhir....Aku ingin
Kau mendo'akan anakmu yang nakal ini
Agar tetap di jalan-Nya

Banjarmasin,8 Januarry 2010
Nyawaku untuk Ummi.....




21 komentar:

AZAI mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
AZAI mengatakan...

hiks...hiks...
jadi ingat masa lalu...
huu...huuu...

Qori mengatakan...

and you call this is sacrifice for your momma?

its not like this,, they never know what you write...

no action, talk only...hei...

Arief Rahman Heriansyah mengatakan...

@AZAI:Santai jha kawan-ae...Masa lalu biarlah berlalu!

@Qori:Waaaaaaaaa!!! Saya nggak paham artinya,tapi sata yakin kok,kalau makna dari kata ini dalem...hiks..hiks..(jd ikut sdih)

Anonim mengatakan...

Salam Kenal...Dari saya di Ampah..
Wah tetanggan aja nih ampah sama Amuntai..
Hebat yah..masih mudah sudah hebat di dunia blog..
terus tekuni dunia blog dan sukses selalu...salam kenal...link ini sudah saya taut di blog saya..salam.

Agung Aritanto mengatakan...

hari ibu dah lewat tay ai

Agung Aritanto mengatakan...

thay rajini pang posting nyaman aq kawa komentar diblog kamu tarus nyaman mama ikam bangga sama kamu karena sudah menjadi blogger yang rajin posting

Riri mengatakan...

kasih bunda sepanjang hayat.. walaupun kadang2 cerewet hihihih

DuniaQu.com mengatakan...

santri tak hanya pandai mengaji,dibuktikan dengan blogger ini yang bercita-cita menjadi sastrawan...Semga tercapai ya cita-citanya....

iezul mengatakan...

Mantap. . .Puisix keren,kembangkan bro,mga jd sastrawan bneran.

Unknown mengatakan...

mantap..Lanjutkan,gan..

attayaya mengatakan...

mari kita selalu berbakti kepada ibu
selalu mendo'akan beliau agar selalu dilindungi dan diberkahi-Nya

Anonim mengatakan...

Jadi ingat ibu.... beginilah nasib anak perantauan.... di banjarmasin tanpa ketemu keluarga....


sedih

Ombung (^ ; ^)v mengatakan...

luar biasa! siiip banget puisinya,Ombung jd terharu hiks..hiks..

Rif maksudnya kalimat
"Tirani kasih yang tak pernah pudar" itu apa sih? Ombung kagak mudeng neh,soalnya setau Ombung tirani itu kan penjajah. please tolong Ombung dkasih tau yach.....

M.Ansyar mengatakan...

Anak yang baik selalu ingat pada orang tuanya.
Puisinya mantap. Teruskan bakatmu ya...
hehehee...

Bunda Noni mengatakan...

Selamat hari Ibu,tapi udah lewat yaa,he..he..(nggak papa)

Edelweis mengatakan...

Mmmm...anak yg penyayang... Tapi rajin dan penurut gak ya????

ni'mah izzah rachiem mengatakan...

Bagus rip...jd anak mang kudu gitu..
Pi jgn sebatas puisi doank..buktikan!!
Nice post..

Zian X-Fly mengatakan...

Seep...

Arief Rahman Heriansyah mengatakan...

@Trima kasih kepada semuanya!!! Saya sangat terharu membaca komentar kalian semua,love you all.Bagaimanapun pandangan kita semua terhadap seorang Ibi memang selalu membekas khan di hati anaknya?

Haries Budjana mengatakan...

trimah ksih atas cmntnya di bloq aq starlet community.puisi kmu bgus n slm knl.......